Keamanan Siber Malaysia dan HELP University berkolaborasi dalam pelatihan dan layanan keamanan siber.
HU dan CyberSecurity Malaysia telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoA) untuk menawarkan kursus keamanan siber dan pelatihan profesional, serta layanan pemeriksaan kesehatan keamanan siber untuk bisnis, dan untuk mendidik siswa dan masyarakat umum tentang keamanan siber, literasi, dan kesadaran.
CyberSecurity Malaysia dan HU menandatangani Nota Kesepahaman pada tahun 2020 untuk meluncurkan sejumlah kegiatan, termasuk pelatihan dosen HELP. Enam karyawan telah lulus program sertifikasi keamanan siber dari skema Sertifikasi Global Accredited Cybersecurity Education (Global ACE).
HELP University juga merupakan Pusat Ujian Sertifikasi ACE Global dan pemasok kurikulum terpadu untuk sertifikasi dan pendidikan profesional keamanan siber sebagai bagian dari perjanjian.
“Hubungan dengan CyberSecurity Malaysia ini cerdas dan tepat waktu,” kata Profesor Datuk Dr Paul Chan, Wakil Rektor HELP University. Sebagai permulaan, kursus sertifikasi CSM melengkapi gelar Magister Manajemen Kejahatan Ekonomi dari Institute of Crime and Criminology. Kedua, ancaman keamanan siber meningkat, yang mengharuskan perekrutan segera spesialis keamanan siber yang terlatih dan kompeten. Ketiga, profesionalisasi proses keamanan siber akan membantu dalam pengembangan metodis industri. Upaya gabungan ini akan memperkuat posisi Malaysia sebagai pusat regional untuk pendidikan dan konsultasi keamanan siber, karena saat ini berada di peringkat kelima dalam Indeks Keamanan Siber Global ITU 2020. Terakhir, literasi keamanan siber harus diajarkan kepada semua orang Malaysia karena kita sekarang lebih rentan terhadap serangan siber karena kita menggunakan lebih banyak gadget teknologi.”
Untuk mengawasi kemitraan ini, HELP University telah mendirikan Pusat Revolusi Industri 4.0 di bawah Fakultas Komputasi dan Teknologi Digital. Pusat ini akan menyediakan berbagai kursus berbasis kompetensi keamanan siber.
Menurut Abdul Wahab, Chief Executive Officer CyberSecurity Malaysia, risiko keamanan siber terus berkembang seiring dengan pesatnya penyebaran teknologi berbasis data. Hal ini menjadikan manajemen risiko siber penting dalam bisnis atau organisasi mana pun. Meskipun demikian, dunia, khususnya Malaysia, mengalami kekurangan personel keamanan siber yang sangat tersertifikasi dan kompeten. Ini merupakan masalah global karena tenaga profesional yang berkualifikasi sulit ditemukan, dan proses sertifikasi serta akreditasi selalu sulit. Keadaan yang dijelaskan di atas menciptakan kekosongan dalam bidang pendidikan keamanan siber.
Dengan bantuan pemerintah, akademisi, dan industri, CyberSecurity Malaysia telah menciptakan Sertifikasi Pendidikan Keamanan Siber Terakreditasi Global (Global ACE), skema sertifikasi profesional keamanan siber yang selaras dengan standar internasional seperti ISO/IEC 17024, ISO/IEC 27001, dan ISO 9001.
Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU) telah menobatkan Sertifikasi Global ACE sebagai pemenang Kategori 5: Membangun Kepercayaan dan Keamanan dalam Penggunaan TIK dalam Penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS) 2020. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen Sertifikasi Global ACE terhadap masyarakat, baik di tingkat lokal maupun global.
Sertifikasi Global ACE diciptakan untuk terus menemukan, membina, dan meningkatkan pengetahuan profesional di bidang keamanan siber. Tujuannya adalah untuk membantu para pekerja pengetahuan ini menjadi lebih terampil dan profesional.
Dengan mengintegrasikan sertifikasi profesional keamanan siber dalam silabus pendidikan mereka untuk memberikan nilai tambah bagi lulusan, CyberSecurity Malaysia telah mengembangkan banyak kolaborasi sinergis dengan lembaga publik dan swasta seperti universitas dan perguruan tinggi melalui sertifikasi Global ACE.
Profesor Chan menekankan bahwa HELP University telah mengembangkan Program Peningkatan Keterampilan Nasional untuk meningkatkan dan melatih kembali warga Malaysia untuk era digital sebagai Lembaga Teknologi Digital Terkemuka. Magister Ilmu Data dan Magister Analisis Bisnis Terapan keduanya tersedia dengan biaya RM8,000 untuk membantu berbagai kelompok dalam meningkatkan kemampuan kerja dan potensi penghasilan mereka. Pelatihan keamanan siber gabungan HU-CSM dilengkapi dengan program-program ini, yang meliputi Keamanan Siber.