Pembelajaran aktif dibangun di atas dasar rasa ingin tahu. Untungnya, anak-anak secara alami memiliki kedua kualitas tersebut karena imajinasi mereka yang hidup dan rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka bertanya, mencoba memahami materi, dan membuat hubungan dengan apa yang telah mereka ketahui. Namun, saat anak-anak mulai bersekolah, rasa ingin tahu alami mereka sering kali mulai memudar akibat pembelajaran yang lebih pasif. Meskipun pembelajaran pasif memiliki beberapa keuntungan, pembelajaran aktif harus dipromosikan sedapat mungkin.
Belajar Secara Aktif vs. Belajar Secara Pasif
Ketika siswa memperoleh pengetahuan dengan membaca dan mendengar, lalu mengevaluasi secara internal apa yang telah mereka pelajari tanpa pemeriksaan lebih lanjut atau keterlibatan dengan subjek, ini disebut pembelajaran pasif. Karena siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran selama pembelajaran aktif, ada keterlibatan siswa yang lebih besar. Bersama dengan guru dan teman sebayanya, mereka mempelajari lebih jauh materi pelajaran sebelum menghayatinya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajar aktif berpartisipasi dalam diskusi dan aktivitas kelas yang relevan dengan materi pelajaran, menghabiskan waktu belajar yang berkualitas, dan sering menggunakan berbagai teknik pembelajaran untuk mengingat informasi. Pelajari lebih lanjut tentang perbedaan antara kedua pendekatan pembelajaran ini, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing, di sini. Otak harus selalu aktif, secara aktif mempertimbangkan informasi baru, meskipun pembelajaran mungkin terkadang bersifat pasif (misalnya, mencatat sambil duduk di kelas).
TK hingga kelas dua: Dorong Pembelajaran Aktif
Di kelas awal, orang tua memegang peranan penting dalam memberikan struktur dan arahan. Siswa akan meneruskan kebiasaan mereka dari kelas ini, oleh karena itu penting untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan di usia dini. Saran berikut akan membantu untuk mendorong pembelajaran aktif di tahun-tahun awal:
- Ajukan pertanyaan kepada mereka untuk membuat otak mereka bekerja. Buat hubungan dengan bertanya selama latihan, "Menurutmu apa yang bisa kamu pelajari?" atau setelahnya, "Apa yang mengingatkanmu tentang ini?" untuk mendorong refleksi.
- Ciptakan kesempatan pendidikan yang meningkatkan penggunaan kelima indra.
- Terlibat dalam kegiatan pendidikan di luar ruangan.
- Untuk mengembangkan imajinasi dan kemampuan bercerita, gunakan permainan peran atau kerajinan.
- Melalui coba-coba, blok bangunan membantu pengembangan kemampuan memecahkan masalah serta pengenalan hubungan spasial dan berat, ukuran, dan keseimbangan relatif.
Dorong pembelajaran aktif dari kelas tiga hingga kelas delapan.
Kelas tiga hingga delapan sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan. Untuk maju ke kelas berikutnya secara efektif, siswa mengandalkan keterampilan yang diperoleh sebelumnya serta secara konsisten menerapkan strategi pembelajaran baru dalam konteks baru. Jika terjadi kesalahan, segera dapatkan bantuan. Berikut adalah beberapa petunjuk untuk tahun-tahun penting ini: Kami telah menyusun daftar pertanyaan yang dapat Anda ajukan kepada anak Anda setelah sekolah untuk memancing diskusi mendalam tentang sekolah dan pembelajaran.
- Sertakan lebih banyak aktivitas pembelajaran fisik yang interaktif, termasuk permainan, proyek langsung, eksperimen sains, dan pembuatan model.
- Dorong teman-teman dan rekan Anda untuk berdiskusi tentang bacaan. Beberapa siswa belajar lebih efektif saat mereka menerima instruksi dari orang lain!
- Diagram, presentasi multimedia, dan latihan pemecahan masalah dapat meningkatkan stimulasi otak dan meningkatkan keterlibatan siswa.
- Gunakan budaya pop, musik, dan seni untuk membantu siswa menghubungkan informasi dengan apa yang sudah mereka ketahui.
- Mempromosikan Pembelajaran Aktif dari Kelas 9–12 di Sekolah Menengah Atas
Setiap nilai penting di sekolah menengah, dan anak-anak berada di bawah tekanan yang besar untuk meraih nilai setinggi mungkin. Siswa harus mencari metode dan saran untuk membuat belajar dan pembelajaran menjadi lebih mudah karena setiap kuis, tugas, esai, dan ujian itu penting. Pembelajaran aktif membuat belajar menjadi lebih mudah dan membantu siswa memanfaatkan waktu mereka di kelas sebaik-baiknya.
Remaja dapat belajar lebih aktif dengan:
Sebelum pelajaran berikutnya, siswa akan mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari di pelajaran sebelumnya. Hal ini akan mempersiapkan otak mereka untuk menerima informasi baru dan mempersiapkan mereka untuk mengevaluasi materi tersebut!
- Terlibat dalam perdebatan di kelas meskipun tidak memiliki jawaban yang benar. Hasilnya, mereka mampu berpikir dan memperhatikan secara aktif di kelas.
- Mencatat dengan tangan. Bahkan di era digital, mencatat pelajaran dengan tangan memiliki banyak keuntungan.
- Mencari hubungan atau pola dengan materi yang dipelajari sebelumnya.
- Menetapkan tujuan akademis. Siswa dapat bertanggung jawab atas studi mereka dan menjadi lebih siap menghadapi ujian dan proyek mendatang dengan merencanakan ke depan dan bertanya, "apa selanjutnya?"
Kesimpulannya, keterlibatan itu penting!
Pembelajaran aktif harus disertakan dalam kehidupan sehari-hari siswa baik di dalam maupun di luar kelas agar mereka terlibat dalam proses pembelajaran. Keterlibatan mendorong siswa untuk berpikir kritis, lebih memperhatikan, dan lebih fokus. Hal ini juga mendorong pembelajaran yang bermakna. Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana TigeCampus Learning dapat membuat anak Anda menjadi pembelajar yang lebih aktif dan membantu mereka mendapatkan hasil maksimal dari pendidikan mereka, segera hubungi kami!
Lihat kami di www.tigercampus.com.my
Daftar untuk uji coba gratis hari ini!: https://www.tigercampus.com.my/free-trial/
Whatsapp kami untuk pertanyaan segera sekarang: +6016-247 3404 https://wa.link/avrou0