Siswa pada umumnya memiliki kesan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang paling tidak mereka sukai. Sangat tidak biasa bagi anak-anak yang kesulitan untuk mengatakan hal-hal seperti, "Saya benci pelajaran matematika," atau "matematika terlalu sulit." Namun, mengapa begitu banyak siswa membenci matematika? Apa yang dapat dilakukan untuk mendorong lebih banyak siswa merasakan kegembiraan dan kepuasan yang dapat diberikannya?
Ada beberapa cara untuk membantu jika anak Anda termasuk salah satu dari banyak siswa yang membenci aritmatika. Teruskan membaca untuk mempelajari mengapa fobia matematika begitu umum dan bagaimana Anda dapat mengajarkan anak Anda untuk melihat matematika lebih dari sekadar angka dan persamaan.
4 Penyebab Umum Siswa Membenci Matematika (dan Cara Membantu)
Sebabnya adalah hanya ada beberapa cara untuk mendapatkan nilai.
Nilai dalam mata pelajaran seperti Bahasa Inggris atau menulis mungkin bergantung pada sejumlah hal, termasuk orisinalitas, ejaan, tata bahasa, gaya, tanda baca, dan banyak lagi. Tidak banyak peluang untuk mendapatkan poin dalam matematika karena jawabannya hanya bisa benar atau salah.
Cara Membantu: Dorong anak Anda untuk berkonsentrasi memahami materi.
Dorong anak Anda untuk melihat jawaban, baik yang benar maupun yang salah, sebagai hal yang baik. Mendapatkan nilai bagus pada esai dan tugas membaca bisa jadi sulit karena ada begitu banyak cara untuk memberikan atau mengurangi poin. Ada kemungkinan anak Anda bisa mendapat nilai mendekati 100% pada ujian mereka jika mereka berusaha keras dan memahami materi pelajaran.
Penjelasannya: Siswa merasa itu membosankan
Beberapa anak menganggap matematika membosankan, sehingga mereka membencinya. Mereka tidak begitu antusias dengan matematika dan rumus seperti halnya dengan sejarah, fisika, bahasa asing, dan disiplin ilmu lain yang lebih relevan bagi mereka secara pribadi. Mereka memandang konsep matematika sebagai sesuatu yang tidak tepat, tidak penting, dan abstrak.
Cara Membantu: Menerapkan Matematika pada Situasi Dunia Nyata
Untuk menarik minat anak Anda terhadap mata pelajaran ini, tunjukkan bagaimana aritmatika diterapkan dalam situasi sehari-hari. Mintalah anggota keluarga atau kenalan yang memiliki pekerjaan yang menggunakan angka untuk membicarakannya dengan anak Anda saat mereka datang berkunjung. Anda juga dapat membahas bagaimana matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari seperti menghitung biaya belanjaan dan memberi tahu waktu.
Penyebabnya adalah banyaknya hafalan yang diperlukan.
Banyak anak yang mengalami kesulitan matematika mengalami kesulitan mengingat semua aturan dan persamaan yang relevan. Padahal, menguasai matematika melibatkan lebih dari sekadar ingatan.
Cara Membantu: Berkonsentrasi pada Penyelesaian Masalah
Siswa harus fokus pada pemahaman bagaimana dan mengapa rumus-rumus ini berfungsi, bukan sekadar menghafal. Siswa yang belajar matematika dengan menghafal fakta tidak dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari, dan mereka sering kehilangan motivasi ketika ditantang untuk berpikir kreatif. Tawarkan teka-teki berbasis angka kepada anak Anda yang menekankan kemampuan memecahkan masalah daripada menghafal di waktu luang mereka. Ini bisa menjadi metode yang bagus untuk melibatkan anak Anda dalam matematika.
Mulailah dengan mencoba teka-teki berikut ini:
- Angka yang paling sering muncul antara 1 dan 1,000 adalah?
Respon: “1” - Tiga bilangan positif manakah yang jika dikalikan dan dijumlahkan akan memberikan hasil yang sama?
Sebagai jawabannya, “1, 2, dan 3.”
Penjelasannya adalah hal itu memerlukan banyak kesalahan.
Pembelajaran matematika mengharuskan siswa untuk membuat banyak kesalahan. Siswa mungkin merasa kesal karena harus terus-menerus mengajukan pertanyaan yang sama hingga mereka memperoleh jawaban yang tepat. Memberikan jawaban yang salah secara berulang dapat merusak kepercayaan diri dan membuat mereka menghindari topik tersebut.
Cara Membantu: Tunjukkan bahwa belajar melibatkan membuat kesalahan.
Sangat penting bagi anak-anak untuk tidak menghindar dari tugas-tugas yang sulit atau yang membutuhkan banyak tenaga. Bantu anak Anda menyadari bahwa semakin sulit sebuah jawaban untuk dijawab dengan benar, semakin memuaskan pula hasilnya saat mereka berhasil. Ingatkan anak Anda bahwa membuat kesalahan adalah aspek normal dari pembelajaran jika mereka menjadi frustrasi saat belajar matematika. Pelajaran penting ini dapat diterapkan pada lingkungan akademis dan kehidupan sehari-hari secara umum.
Anak Anda dapat mengembangkan kecintaan terhadap matematika.
Meskipun anak Anda mungkin tidak tertarik dengan matematika saat ini, bukan berarti mereka tidak akan pernah tertarik! TigerCampus menyediakan sejumlah program bimbingan belajar matematika. Daftar untuk uji coba gratis sekarang melalui whatsapp +6016-247 3404 https://wa.link/avrou0. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang layanan kami, kunjungi kami di www.tigercampus.com.my